Menasbihkan Eksistensi Diri Mahasiswa Melalui Karya Tulis Ilmiah

    Author: HIMMAT FKIP UNTAN Genre: »
    Rating

    Penulis: Dr. Eng. Ferry Hadary, S.T., M. Eng.

    Mahasiswa adalah bagian dari suatu komunitas yang disebut dengan masyarakat. Sebagai bagian dari komunitas tentu saja eksistensi diri mahasiswa perlu penasbihan. Namun ada yang membedakan antara mahasiswa sebagai satu elemen komunitas dengan elemen-elemen lainnya. Sebagai mahasiswa, tentu saja eksistensi diri mereka seyogyanya memiliki karakteristrik ilmiah. Salah satu karakteristik tersebut adalah menasbihkan luaran eksistensi diri melalui karya tulis ilmiah.

    Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni, yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan (Universitas Negeri Malang, 2003). Luaran karya tulis ilmiah dapat melalui dua pendekatan, yaitu: 1) Pendekatan Rasional: pendekatan yang dirumuskan berdasarkan kajian data yang diperoleh dari beragam literatur (data sekunder); dan 2) Pendekatan Empiris: pendekatan yang dirumuskan berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan/laboratorium (data primer). Kedua pendekatan tersebut akan melahirkan apa yang disebut dengan ilmu pengetahuan yang sistematis.

    Secara umum, sistematika karya tulis ilmiah tersusun dari: 1) Judul; 2) Ringkasan/Abstrak; 3) Pendahuluan; 4) Tinjauan Pustaka; 5) Landasan Teori/Metode Penulisan; 6) Pembahasan/Analisis/Interpretasi; 7) Kesimpulan dan Saran. Muatan dari setiap bagian karya tulis tersebut pun secara umum dapat ditelusuri dari literatur-literatur yang dengan gampang diperoleh, baik melalui buku-buku ataupun internet. Persoalannya adalah bagaimana menjadikan karya tulis ilmiah tersebut tidak sekadar ajang eksistensi diri mahasiswa, tetapi menjadikannya juga sebagai peluang untuk menghasilkan prestasi emas.

    Pada dasarnya kreativitas adalah inti karya tulis ilmiah yang menjadikan penelitinya akan memiliki peluang berprestasi. Kreativitas juga tidak selalu berarti baru dan canggih. Kuncinya adalah bebas dan lepas. Biarkanlah ide dan angan itu mengalir bebas, jangan dikekang. Namun yang perlu diperhatikan adalah perumusan latar belakangnya harus jelas, serta keunikan kreativitas tersebut harus dapat ditonjolkan.

    Bagaimana membuat stimulus agar ide itu mengalir deras pada akal pikiran? Tak ada cara lain, hanya dengan memperbanyak mendengar, melihat dan merasa. Ide-ide yang luar biasa terlalu banyak di sekitar kita. Itulah sumber yang siap diolah menjadi kreativitas. Karenanya, jangan disangka lagi buah semangka tak bisa dibentuk menjadi kotak karena dengan inovasi bentuk menjadikannya mudah untuk pengepakan. Jangan dikira bakso yang selama ini hanya sebagai jajanan ternyata tak bisa dikomersialisasikan menjadi produk bakso berkalsium tinggi, sehat dan aman untuk dikonsumsi. Bahkan tumbuhan eceng gondok yang dianggap kebanyakan orang hanyalah gulma menjadikan penelitinya bisa terbang ke Belanda. Dan banyak lagi ide-ide luar biasa di luar sana .

    Disinilah keunikan dan ciri khas saat label mahasiswa melekat pada diri seseorang. Ketika dipandangan orang awam itu adalah hal yang biasa saja, tetapi mahasiswa yang ingin menasbihkan eksistensi dirinya melalui karya tulis ilmiah akan menjadikan itu menjadi sesuatu yang luar biasa.

    Mohon tinggalkan pesan,,demi kebaikan kegiatan Himmat yang akan dataang...terima kasih